Status PDDIKTI rektoratumsrappang@gmail.com 085299570468 Kode PT : 091058
Tips Haji dan Umrah : Agar Tidak Tersesat Ketika di Masjidil Haram By Muh.Nasruddin  11 Mei 2024, 13:56:40 WIB

Tips Haji dan Umrah : Agar Tidak Tersesat Ketika di Masjidil Haram

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh jama’ah haji dan umrah ketika berada di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi adalah tersesat dan lupa jalan untuk kembali ke penginapan. Maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh jama’ah haji dan umrah yang perlu dipersiapkan sebelum keberangkatan.

Rombongan dan Tanda Pengenal

Secara umum, setiap orang terlebih khusus jama’ah yang sudah berusia lanjut harus selalu bersama dengan rombongan, atau setidaknya tidak berjalan sendirian ketika berada di luar penginapan. Tanda pengenal dan beberapa dokumen penting seperti paspor (jika tidak dikumpulkan oleh travel) tidak boleh tertinggal.

Kondisi Sekitar Masjid

Kondisi sekitar Masjidil Haram sedikit berbeda dengan kondisi Masjid Nabawi, dimana hotel-hotel yang terdapat di sekitarnya gedungnya cukup tinggi-tinggi. Satu-satunya penanda arah yang mampu dijadikan patokan untuk keluar atau berkumpul dengan rombongan adalah menara jam hotel yang sangat tinggi dan tampak dari berbagai arah di kota Mekkah. Kondisi di Mekkah cenderung lebih kering, gersang dan udaranya lebih terasa hangat atau bahkan panas.

Kondisi Dalam Masjid

Di Masjidil Haram, kedatangan jama’ah biasanya dari berbagai arah menuju tengah masjid dimana terdapat Ka’bah sebagai kiblat umat Islam sedunia. Tidak seperti Masjid Nabawi yang hanya memiliki dua tingkat, Masjidil Haram memiliki empat tingkat. Jama’ah dari luar Arab Saudi atau bukan pemukim umumnya akan sedikit kebingungan dengan arah di Masjidil Haram.  Semakin tinggi lantainya, akan semakin jauh arah berjalan ketika thawaf.

Kamar mandi dan tempat wudhu seluruhnya berada di luar masjid. Sehingga sangat disarankan bagi jama’ah untuk membawa alas kaki dalam plastik atau tas khusus untuk alas kaki.

Secara umum, mengambil gambar hotel dan jalan berangkat dari tempat penginapan hingga tempat shalat sangat disarankan untuk mencegah tersesatnya jama’ah. Karena memang tidak banyak patokan dan arah penunjuk yang bisa diandalkan untuk membantu jama’ah kembali ke penginapan.